Saturday, January 1, 2011

Bank Dunia Ingatkan Resiko Pembalikan Modal dan Inflasi

Bank Dunia mengingatkan pemerintah Indonesia agar mewaspadai bertambahnya resiko pembalikan arah aliran modal asing dan tekanan inflasi pada 2011.

Kedua hal ini akan menjadi tren global yang diprediksikan mewarnai perekonomian dunia sepanjang tahun depan.

Menurut Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, Shubham Chaudhuri, ada dua tantangan bagi Indonesia ke depan. Pertama, mengelola resiko berlanjutnya derasnya aliran modal asing (capital inflow).

Membanjirnya likuiditas di portofilo ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti tingginya tingkat imbal hasil (yield) di Indonesia, kuatnya prospek pertumbuhan, dan peningkatan kelayakan kredit.

“Aliran dana tersebut bisa membawa manfaat, seperti menurunkan biaya pendanaan. Tetapi juga dapat meningkatkan keprihatinan terhadap ekonomi makro dan kehati-hatian kebijakan,” ujarnya dalam laporan Triwulanan Ekonomi Indonesia terbaru yang diluncurkan Bank Dunia pada Kamis (16/12).

Tantangan kedua, lanjut Shubham, adalah meningkatnya tekanan inflasi terutama akibat tren kenaikan harga komoditas non energi di dunia, seperti bahan pangan dan bahan baku.

Pada 2011, harga-harga komoditas nonenergi diprediksikan akan naik seiring menguatnya permintaan dari pasar-pasar kekuatan ekonomi baru, terutama China, serta ekspansi moneter di Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Di laporannya, Shubham mengingatkan pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan kesempatan-kesempatan yang muncul sebagai akibat tingginya aliran masuk modal dan harga komoditas. “Termasuk di antaranya, seperti meningkatkan insentif bagi penanaman modal asing untuk membantu mengalihkan aliran masuk ke investasi dengan jangka yang lebih panjang,” ujarnya.

Seiring dengan pergerakan Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan, Bank Dunia memperkirakan agar modal asing akan semakin memegang peranan. Ini jika sistem peraturan di Indonesia memiliki kepastian dan konsistensi yang lebih besar, dan pemerintah berusaha memperbaiki konektivitas di dalam dan antarpulau dan dengan dunia internasional.

No comments:

Post a Comment